Dampak Lingkungan dari Tanaman Aspal

Dampak Lingkungan dari Tanaman Aspal

Ringkasan

Pabrik aspal, atau lebih tepatnya fasilitas pencampuran perkerasan aspal, adalah operasi industri yang mencampur bahan pengikat aspal cair dengan pecahan batu, kerikil, dan pasir untuk membuat perkerasan.

Dampak Lingkungan dari Tanaman Aspal
Pabrik aspal, atau lebih tepatnya fasilitas pencampuran perkerasan aspal, adalah operasi industri yang mencampurkan bahan pengikat aspal cair (juga disebut semen aspal) dengan batu pecah, kerikil, dan pasir (secara kolektif disebut agregat) untuk membuat perkerasan. Pengikat aspal, lem yang mengikat agregat, merupakan salah satu dari banyak produk sulingan yang diperoleh dari proses penyulingan minyak. Mirip dengan minyak olahan lainnya, seperti minyak pelumas, pengikat aspal diproses untuk memenuhi standar yang ditentukan. Beberapa campuran juga memerlukan bahan tambahan, mulai dari bahan kimia yang meningkatkan kinerja campuran hingga serat alami yang memperkuat campuran khusus. Penggunaan dan penyimpanan bahan-bahan ini dipantau dan diatur secara cermat.
Fasilitas pencampuran perkerasan aspal diatur dengan baik oleh badan lingkungan federal dan negara bagian, dan mereka menggunakan berbagai sistem pengendalian emisi. Sejumlah kecil emisi yang dilepaskan dari sistem pengendalian ini dipantau secara ketat untuk memastikan emisi tersebut tetap berada di bawah tingkat yang diizinkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan regulator lainnya untuk memastikan bahwa emisi tersebut tidak menimbulkan risiko kesehatan atau lingkungan bagi masyarakat sekitar.
Faktanya, lebih dari satu dekade yang lalu, EPA meninjau emisi dari pabrik aspal dan polusi udara dan kemudian dihapuskan oleh badan tersebut. Penelitian selanjutnya oleh berbagai badan pengatur telah memverifikasi bahwa emisi dari fasilitas pencampuran perkerasan aspal tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan atau kesehatan masyarakat. bahaya.
tanaman aspal